50 Contoh Puisi 17 Agustusan, Kobarkan Semangat Perjuangan! (Puisi HUT RI)
Contoh Puisi 17 Agustusan Terbaru, Kobarkan Semangat Perjuangan Kemerdekaan, PUISI HUT RI ! Puisi adalah karya tulis yang terdiri atas beberapa baris. Puisi itu sendiri dahulunya terkait dengan aturan. Namun, seiring perkembangan zaman puisi semakin bebas untuk mengungkapkan perasaan. Ada banyak sekali puisi di muka bumi ini. Genre dan aturan terkait setiap genre pun memiliki ciri khas tersendiri.
Puisi 17 Agustusan
Salah satu puisi yang membawa pembacanya pada perjuangan adalah puisi tentang kemerdekaan. Siapa sih yang tidak kenal dengan hari kemerdekaan negara maritim? Jatuh pada tanggal 17 Agustus, sering kali diperingati banyak lomba-lomba serta segala aktivitas untuk memeriahkannya. Oleh karena itu, buat Anda yang mungkin saja akan lomba baca puisi, berikut rekomendasinya!
Puisi Semangat Juang
Istilah semangat juang bukanlah hal yang asing lagi di telinga kaum muda-mudi bahkan orang tua. Istilah semangat juang menggambarkan rasa menggebu-gebu untuk berjuang. Entah berjuang dalam hal apa pun itu, pada intinya rasa tersebut bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bagi Anda yang tengah mencari puisi 17 Agustusan bertemakan semangat juang, berikut contohnya!
Belulang, nyawa dan darah
Entah berapa banyak lagi akan kujarah
Kubikan keringat tak gentar membumi hanguskan penjarah
Harus diapakan tokoh para pedebah?
Berhenti? Tidak!
Bangkitlah! Kau bukan bidak!
Hunuskan! Hunuskan!
Gagal? Jadikan saja sebagai kebanggan!
Mengapa gagal dibanggakan?
Gagalmu lebih berpengalaman
Mengusir penjajah sungguh membanggakan
Setidaknya jangan menyerah! Lanjutkan perjuangan!
Puisi Terima Kasih Tombak
Pernahkah Anda mendengar istilah tombak? Pastinya pernah, bukan? Apa yang ada di dalam benak Anda begitu mendengar senjata tradhisional nenek moyang kita? Mungkin kalau bukan perburuan ikan di laut pastinya perjuangan, kan? Nah! Membicarakan istilah perjuangan sering kali tak lekang dari kemerdekaan. Berikut ini puisi 17 Agustusan yang menggambarkan runcingnya senjata tajam.
Buruk, ringan, dan rapuh
Begitulah dirimu di hadapan musuh
Sederhana, tak bermeriam dan lusuh
Begitulah si pengguna di mata musuh
Namun, masihkah kau remehkan hal itu?
Darah, keringat dan semangat yang menyayat
Diriku tak segan lagi mununggu
Satu dorongan, membumi hanguskan kejahatan seribu
Tombak ...
Larilah seiring angin berarak
Hunuskan segala jahat yang mendesak
Berkatmu, kami berterima kasih banyak
Puisi Merdeka
Selain pusi-puisi yang membawa Anda mengenang sakitnya masa lalu, maksudnya adalah perjuangan para pahlawan, kami juga memiliki sederet puisi kemerdekaan. Puisi 17 Agustusan yang satu ini lebih membawa Anda pada semangat perjuangan di zaman sekarang. Lebih tepatnya untuk mengenang jasa para pahlawan dan untuk terus melanjutkan perjuangan. Berikut contohnya!
Kibarkan sang merah putih hai selayang pandang
Lantunkan 17 Agustusan dari ujung Sabang
Tak gentar kau acungkan pedang
Lenyapkan seluruh penghalang yang menghadang
Tunggu, hai pahlawan!
Anak muda generasi bangsa tengah merayakan
Apa yang telah kita perjuangkan,
Hingga titik darah penghabisan
Puisi Indonesia
Dalam acara kemerdekaan Indonesia, sering kali ragam puisi menyemarakan kemerdekaan. Entah itu musikalisasi puisi atau sekadar lomba membuat puisi. Puisi 17 Agustusan bukan hanya seputar semangat juang dan kemerdekaan saja. Namun, ingatkah Anda? Negara yang pernah diperjuangkan juga layak digambarkan dalam bentuk karya. Penasaran seperti apa? Berikut contohnya!
Wahai Nusantara
Sejauh ini kau membawa suka dan duka
Berelokan para Perjuangan pahlawan
Hingga beberapa pula berat hati kau lepaskan
Hai Indonesia
Terima kasih telah melahirkan mereka, ya!
Tumpahan darah yang membasahi Medan pertempuran
Semangat juang mereka masih hidup dalam genggaman.
Itulah beberapa puisi 17 Agustusan yang kami rekomendasikan. Beberapa di antaranya mungkin bisa Anda jadikan sebagai referensi, entah dalam makna perjuangan atau pendidikan. Sebagai generasi penerus bangsa, pada dasarnya sudah mudah sekali copy paste sana-sini. Namun, sebagai generasi yang jujur pastinya Anda akan menjunjung tinggi kebenaran, bukan? Semangat berjuang!