50 Contoh Puisi Peringatan Hari Bumi yang Menarik
Contoh Puisi Peringatan Hari Bumi yang menarik! Saat sedang memiliki waktu senggang, maka ada banyak hal yang tentunya ingin Anda lakukan. Jelas saja, kami pastikan tidak ada satu dari Anda yang dapat menolak hal ini. Semua kegiatan yang menyenangkan tentunya akan menarik atensi Anda. Untuk itu, kami akan menyarankan Anda untuk melakukan salah satu kegiatan yang menarik ini.
Puisi Hari Bumi
Kegiatan ini semua dari Anda kenal dengan merangkai sejumlah kata menjadi lebih puitis dan menarik. Benar sekali, membuat puisi tentunya menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk Anda lakukan. Ada banyak tema puisi yang dapat Anda angkat dan gunakan sebagai landasan untuk merangkai kata yang indah. Dari banyaknya tema yang dapat Anda pilih, memilih tema ini bukanlah hal yang salah.
Benar sekali, tema yang dapat Anda angkat untuk dijadikan sebagai acuan adalah puisi hari bumi. Tema ini memang jarang digunakan oleh masyarakat tetapi mencoba suatu hal yang baru tentunya bukanlah hal yang salah. Untuk itu, beberapa dari Anda yang ingin mencoba menjelajahi lautan kata menggunakan tema ini dapat melakukan hal ini. Hal yang dapat Anda lakukan adalah hal yang sangat sederhana.
Contoh Puisi Hari Bumi Yang Menarik
Tepat sekali, hal tepat untuk Anda lakukan agar dapat memiliki referensi adalah tetap bersama kami. Dengan melakukan hal tersebut, maka semua dari Anda akan menemukan banyak contoh singkat yang menarik. Sebab itu, kini merupakan langkah yang paling tepat bagi Anda untuk melakukan hal ini. Benar sekali, tetap simak dan ketahui hal ini bersama kami adalah hal yang tepat, ya!
Indahnya Alam
Setiap mata ini terbuka
Hidung mulai terhirup
Wanginya dedaunan dan tetes embun
Suara kicauan burung bagai nyanyian indah
Angin sejuk yang menenangkan
Pada saat itu, kusadari satu hal
Indahnya alam yang diciptakan-Nya
Itulah contoh pertama yang akan membuat Anda memiliki acuan untuk membuat Anda memiliki rangkaian kata. Bila semua dari Anda masih belum menemukan refrensi yang tepat, maka kini merupakan langkah yang benar untuk tetap berada dalam laman ini. Dengan demikian, semua dari Anda akan mengetahui karya lain yang tidak kalah menarik. Jadi, tetap bersama kami adalah hal tepat, ya!
Saat Bumi Menangis
Matahari enggan memancarkan sinar
Suara gemuruh terus bersahutan
Matahari tidak menepati janji
Bulan berganti, matahari tetap enggan muncul
Tak lama ketidaksinambungan terjadi
Bumi menangis
Tidak lagi tersenyum
Tidak lagi cerah
Mungkin
Bumi sedang kecewa
Beberapa puisi yang ada sebelumnya tentunya dapat memberikan inspirasi untuk Anda saat akan membuat puisi hari bumi ini. Sebab itu, kini kami hanya akan memberikan satu puisi singkat lagi untuk Anda. Dengan demikian, semua dari Anda akan jauh lebih mengetahui bahwa puisi dengan tema ini bukanlah hal yang sulit untuk dibuat.
Ratapan Bumi
Luka melebur bersama lara
Bumi terluka penuh sengsara
Manusia penyebab utama
Bumi tertatih
Bumi terluka
Manusia enggan peduli
Akhirnya
Bumi meratap dan berharap
Manusia masih melindungi atmosfer
Bumi Tempat Kehidupan
Bumi...
Tempat dimana kita hidup
Tempat dimana kita berpijak
Tempat dimana kita lahir dan menutup mata selamanya
Anugrah dan kasih Allah
Yang tak ada bandingannya
Ciptaan yang sungguh besar
Memberi kehidupan untuk kita
Tapi kita tidak merawatnya
Seakan tak tahu terima kasih
Malah merusak alam ini
Dan tak peduli akan karya-Nya
ALAM DILEMBAH SEMESTA
Puisi Ardian.H
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra
Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan
ALAM
Puisi Vino Tritambayong
Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..
Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi ..
Setetes embun membasahi daun ..
Kicauan indah terdengar di telinga ..
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati ..
Juga langit, sebiru lautan samudra ..
Kini kusiap menghadapi hari yang baru ..
Dan indahnya bumi ..
BENCANA MELANDAKU
Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asri terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata manusia sedunia terpengarah, menatap dan heran
Memang kejadian begitu dahsyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya nurani
Tuhan , mengapa semua ini terjadi ?
Mungkin kami telah banyak mengingkari-Mu
Mungkin kamu terlalu bangga dengan salah dan dosa
Ya, Tuhan ampunilah kami dalam segalanya
SABDA BUMI
Bulan tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
BUMI MERATAP
Terasa pahitnya cekaman,yang telah melebur bersama lara.
aku adalah bumi,hidupku amat sengsara
manusia-manusia menghancurkanku,betapa sedihnya aku.
akulah bumi,ciptaan tuhan yang maha kuasa
mengharap manusia manusia melakukan secerah perubahan
tapi demi impian,manusia manusia tidak mau berhenti
Terlalu sempurna untuk dimasukkan dalam hati manusia yang tidak bertanggung jawab
Hingga aku tertatih,terluka dan tersakiti
Akulah bumi...
isiku memang sudah hancur..
hati hati manusia,pertahankanlah lapisan atmosferku...
KETIKA BUMI MENANGIS
Matahari tersenyum untuk memulai awal kehidupan
Ia memancarkan sinarnya, membangunkan seluruh makhluk hidup
Luapan cahayanya mengusir embun pagi..membawa kedamaian dalam pagi yang nyata
Bumi pun disapa oleh matahari..memulai aktivitas mereka
Berdua menjanjikan kehidupan pada kita
Matahari selalu menepati janji..menghilang bergantikan bulan dan keesokan harinya ia akan datang, selau tepat, tak pernah ingkar.
Bumi berputar, mengalami rotasi dan revolusi, adanya siang malam dan pergantian musim, semuanya sudah diatur dengan baik.
Saling berkesinambungan membuat kehidupan di dunia
Namun sekarang..
Bumi tak lagi hijau
Para manusia tamak mengubahmu menjadi lautan api dengan pembakaran hutan di mana mana
Bumi tak lagi tersenyum
Melihat manusia berbondong bondong melukainya, ketika bahan peledak mereka sebar di laut menghabisi sebagian besar kehidupan bawah laut
Bumi kecewa
Manusia tamak mendirikan pabrik padahal polutan yang dihasilkan itu mencemari udara
Bumi berteriak…Saat kapasitas manusia melebihi daya tampungnya
Bumi tak lagi ramah
Tak menjanjikan kehidupan senyaman dulu,
Lapisan ozon semakin menipis membuat sesak udara dan matahari menjadi sepanas api nereka
Bumi merintih..Ia menangis..
Tak terdengar memang, tapi terasa..
Tak terlihat memang, tapi teraba..
Teriakkan bumi memang tidak memekakan telinga
Tapi semakin bumi merintih, kita terus dipaksa untuk berfikir , kemanakah lagi kita harus berteduh
Aku ingin menyerap hangatnya mentari, menghirup oksigen yang murni, bermain air biru di laut lepas
Bukan merasakan cambuk panasnya mentari, menghirup udara kotor yang menyakitkan dada, terpaku karena laut sudah tidak lagi biru..
Semuanya hilang..rusak..lenyap..
Semua hal yang ada sebelumnya jelas membuat Anda mengetahui dan dapat membuat puisi hari bumi yang ada dengan baik. Maka karena itu, kini merupakan saat yang paling tepat bagi Anda untuk melakukan hal ini. Benar sekali, gurat di kertas dan hasilkan karangan indah Anda untuk bumi yang kita sayangi ini, ya!